Melihat Kembali Dinamika Kritik Agama Menurut Karl Marx

Authors

  • Hizkia Fredo Valerian Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta

Keywords:

critique on religion, critique of ideology, praxis, subject, kritik agama, kritik ideologi, praksis, subjek

Abstract

Abstract

Marx’s critique of religion is a part of his ideological critique of society. In Marx’s view, religion as an integral part of society’s consciousness which must be rejected due to it offers a false consciousness. For Marx, religion is not helped humans to liberate themself from an oppressive situation otherwise it affirmed that. Therefore, Marx undoubtedly assumed religion will disappear along with the economic structure’s change. However, Marx’s assumption is never to be proved. Precisely religion still has an important effect on social life. Then the main question we could ask for now whether Marx’s critique will turn to be vain? This article will focus on how is Marx’s critique reinterpreted just like Jürgen Habermas’s did. Habermas is one of the thinkers who grew in Marxist tradition and then goes beyond it. Habermas preserves Marx’s Ideological critique in through different critical way. Habermas’s view here can explain how religion still become an important part of society, and he offers a critical paradigm in communication praxis too at the same time.

Abstrak

Kritik Marx terhadap agama adalah bagian dari kritik ideologinya terhadap masyarakat. Marx melihat bahwa agama sebagai bagian integral dari kesadaran masyarakat harus ditolak karena menawarkan kesadaran palsu. Bagi Marx, agama tidak membantu kehidupan manusia untuk keluar dari situasi penindasan, malah justru meneguhkannya. Oleh sebab itu, secara niscaya Marx melihat bahwa agama dengan sendirinya akan hilang seiring dengan perubahan struktur ekonomi. Namun anggapan tersebut tidak kunjung terbukti. Dalam kenyataan yang terjadi justru sebaliknya, bahwa agama memiliki pengaruh yang penting dalam kehidupan sosial. Lantas apakah kritik Marx tidak lagi berharga? Tulisan ini hendak melihat kembali bagaimana kritik Marx diinterpretasikan ulang. Salah satunya oleh Jürgen Habermas, pemikir yang tumbuh dari kalangan pemikir Marxis sekaligus melampauinya. Habermas mempertahankan kekuatan kritik Ideologi Marx meski dengan sentuhan yang kritis dan berbeda. Di sini pandangan Habermas dapat menjelaskan bagaimana agama menjadi bagian yang penting dalam masyarakat, dan di saat yang sama ia menawarkan paradigma kritis melalui praksis komunikasi.

Published

2021-06-01