Mendahulukan Kehendak Tuhan di Atas Kehendak Pribadi: Pemaknaan Lintas Teks Qs Al-Kahfi: 23-24 dengan Surat Yakobus 4:13-17

Penulis

  • Gerald Moratua Siregar

Kata Kunci:

cross textual hermeneutics, free-will, God’s will,, human responsibility, scriptural reasoning, hermeneutika lintas teks Kitab Suci, ikhtiar, kehendak Allah, kehendak manusia

Abstrak

Abstract

Since the Creation, humans, who naturally have free-will, tend to be autonomous in their actions. This tendency had become more solid when civilization entered modernization. In this era, humans most likely were to prioritize reasoning more than spiritual and religious values. Humans had become more independent and autonomous, and this matter mainly applied whenever they want to determine their own destiny. But instead of having “the happy ending”, human choices are sometimes arrogant, and unfortunately, those choices could lead them into their own misery. Whereas the Scriptures often remind mankind to prioritize God's will over their personal will. In both the Koran and the Bible, there are verses that specifically highlight how humans should prioritize God's will. In this regard, this paper will examine the topic about the problem between God's will and human responsibility through a comparison of the biblical study of the Koran and the Bible, as well as the crossing of meanings between the two which can be complementary and symbiotic.

Abstrak

Sejak Penciptaan, manusia yang secara kodrati memiliki kehendak bebas, cenderung otonom di dalam bertindak. Kecenderungan ini menjadi lebih solid ketika peradaban memasuki modernisasi, karena modernisasi telah menjadikan manusia semakin mengutamakan rasio, dan sadar atau tidak, perlakuan  tersebut telah mereduksi nilai-nilai spiritual dan religius. Manusia menjadi lebih independen dan otonom, termasuk ketika manusia hendak menentukan jalan hidupnya sendiri. Namun alih-alih ingin mendapatkan yang terbaik, pilihan manusia kadang takabur dan menuntun kepada penderitaan. Padahal Kitab Suci kerap mengingatkan umat manusia untuk memprioritaskan kehendak Tuhan di atas kehendak pribadi. Baik dalam al-Quran maupun Alkitab terdapat ayat-ayat yang secara khusus membahas perihal bagaimana manusia seharusnya mengindahkan kehendak Tuhan. Berkaitan dengan itu, tulisan ini akan membahas topik tentang permasalahan antara kehendak Allah dan tanggung jawab manusia (ikhtiar) melalui perbandingan kajian biblis Al-Quran dan Alkitab, serta penyilangan makna di antara keduanya yang dapat bersifat komplementer dan simbiosis.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-06-01