AL-QUR’AN DAN KEBENCIAN TERHADAP KEKRISTENAN

MEMBACA SURAT AL-BAQARAH 120 MELALUI LENSA HOLY ENVY

Penulis

  • Wahyu Nugroho Fakultas Filsafat Keilahian Universitas Kristen Duta Wacana

Kata Kunci:

Christianity, Al-Baqarah, Holy-Envy, Sincerity, Kekristenan, Kejujuran, Ketulusan

Abstrak

Abstract
This research offers a path of interfaith dialogue based on the holy envy approach.  This approach emphasizes two crucial points.  Firstly, other religious traditions have good and wisdom values that reduce supersessionism towards other religions.  Secondly, an openness to learn from other religious traditions can enrich own religious understanding.  This research focuses on QS. Al-Baqarah which has a negative view of Christianity. Here the author does not interpret the verse but examines the interpretation according to Indonesian mufassirun Hamka, Quraish Shihab, and Zuhairi Misrawi.  Through this research, the negative nuances found in Al-Baqarah 120 regarding Christianity have contextual backgrounds and demonstrate how the attitude of Christians at that time towards Prophet Muhammad SAW and his followers. On the other hand, these findings also lead to a consideration that nowadays QS. Al-Baqarah 120 can stand as a mirror to build critical reflections regarding Christian-Muslim relations based on honesty and sincerity.

Abstrak

Penelitian ini menawarkan jalan relasi antar agama berdasarkan pembacaan teks agama lain dengan menggunakan pendekatan holy envy. Pendekatan ini memberikan penekanan pada dua hal. Pertama, adanya kebaikan dan hikmat dalam tradisi agama lain yang membongkar cara pandang supersesionisme terhadap agama lain. Kedua, keterbukaan untuk belajar dari tradisi agama lain yang dapat memperkaya cara penghayatan agamanya sendiri. Penelitian ini fokus kepada Surat Al-Baqarah 120 yang memiliki pandangan negatif terhadap kekristenan. Di sini penulis tidak menafsirkan ayat melainkan menganalisis tafsir atas tersebut menurut Hamka, Quraish Shihab dan Zuhairi Misrawi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa nuansa negatif Al-Baqarah 120terhadap kekristenan sesungguhnya bersifat kontekstual dan menggambarkan bagaimana sikap orang Kristen di masa itu terhadap Nabi Muhammad SAW dan pengikut beliau. Di sisi yang lain, ayat ini dapat menjadi cermin untuk mengembangkan refleksi kritis tentang relasi Kristen-Muslim saat ini berdasarkan kejujuran dan ketulusan.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-12-01