MELAWAN ECOCIDA DENGAN ECOSOTERIA

SOLIDARITAS GEREJA TERHADAP ALAM YANG MENDERITA

Penulis

  • Gunawan Adi Prabowo Gereja Kristen Jawa Sarimulyo Yogyakarta

Kata Kunci:

Anthropocentric, Ecocid, Ecosoteria, Hermeneutics, Human Growth, Antroposentris, Ecocida, Hermenetika, Pertumbuhan Manusia

Abstrak

Abstract
The limits of the ability and carrying capacity of nature for the life of all creatures on earth are decreasing. This crisis is rooted in technological-economic and socio-political problems. This is especially related to the fast pace of human growth accompanied by various necessities of life, lifestyle and consumption patterns. This situation creates an imbalance in the relationship between humans and nature. Because humans are only oriented to their needs to survive, but do not have a perspective to build and manage nature without destroying it. Such an anthroponcentric attitude resulted in the occurrence of ecocida, namely the destruction of living ecosystems. So it is necessary to transform the attitude of religious life towards nature with a better perspective. Especially in Christianity that needs to be re-hermenetic to discuss the issue of full and comprehensive salvation for humans and nature, as well as the responsibility to cultivate and maintain in the context of Genesis 1:28. This hermeneutics becomes a new way of church in the ecosoteria vocation that sided with the suffering nature for the restoration of all creation.

Abstrak

Batas kemampuan dan daya dukung alam untuk kehidupan semua makhluk di bumi semakin menurun. Krisis ini berakar pada masalah-masalah teknologi-ekonomi dan sosial-politik. Terutama menyangkutpautkannya dengan laju pertumbuhan manusia yang semakin cepat diringi dengan berbagai kebutuhan hidup, gaya hidup dan pola konsumsi. Situasi inilah yang mencipta ketidakseimbangan relasi antara manusia dengan alam. Karena manusia hanya berorientasi pada kebutuhannya untuk bertahan hidup, namun tidak memiliki cara pandang untuk membangun dan mengelola alam tanpa harus merusaknya. Sikap antroposentris demikian yang mengakibatkan terjadinya ecocida yaitu penghancuran ekosistem kehidupan. Maka diperlukan upaya transformasi sikap hidup religius terhadap alam dengan cara pandang yang lebih baik. Khususnya di dalam kekristenan yang perlu melakukan hermeneutika ulang untuk membahas soal keselamatan yang penuh dan menyeluruh bagi manusia dan alam, serta tanggung jawab untuk mengolah dan memelihara dalam konteks Kejadian 1:28. Hermeneutika ini menjadi cara menggereja yang baru dalam panggilan ecosoteria yang berpihak pada alam yang menderita demi pemulihan seluruh ciptaan.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-12-01