From Mating to Wedding: Suatu Upaya Merekonstruksi Kembali Nilai dan Makna Teologis Pernikahan
Kata Kunci:
law, marriages, religion, culture, hukum, pernikahan, agama, budayaAbstrak
Abstract
The reality of inter-ethnic and inter-religions marriages is still being debated to this day, because of that researchers conducted library to research on much reporting related to marital issues. Concerning the rights of every human being to determine the direction of his own life, it often becomes complicated when faced with the legal order (custom, civil, religion). Because the law is binding even from birth and everyone can not be separated from the law. On the one hand, the law is useful for managing social order, but on the other hand, through the law also realized discrimination and the right to freedom are shackled. Through the study of this literature, the author wants to reconcile the tension between the binding laws with human rights as a whole from a theological point of view.
Abstrak
Realitas pernikahan antar suku dan agama masih menjadi perdebatan hingga saat ini, karena itu peneliti melakukan penelitian pustaka pada banyak pemberitaan terkait masalah pernikahan. Dalam kaitannya dengan hak-hak setiap manusia untuk menentukan arah hidupnya sendiri, hal tersebut acapkali menjadi rumit ketika diperhadapkan pada tatanan hukum (adat, sipil, agama). Karena pada dasarnya hukum bersifat mengikat bahkan sedari lahir dan setiap orang tidak dapat lepas dari hukum tersebut. Di satu sisi hukum baik untuk menata tatanan sosial, namun di satu sisi yang lain melalui hukum juga diskriminasi terrealisasi serta hak kebebasan itu dibelenggu. Melalui studi literatur ini, penulis hendak mendamaikan ketegangan antara hukum-hukum yang mengikat tersebut dengan hak manusia seutuhnya sebagai entitas dari sudut pandang teologis.