Kekerasan Verbal terhadap Hamba Tuhan (Pendeta)

Dalam Perspektif Etika Kristen

Authors

  • Jonson Marpaung
  • Rencan Carisma Marbun

Keywords:

Kekerasan Verbal, Hamba Tuhan, Pendeta, Tantangan, Kekerasan, Verbal Abuse, Servant Of God, Pastor, Challenge, Violence

Abstract

Abstract

Verbal violence is a form of violence that has not been very popular in the public sphere but has a tremendous impact when compared to the impact of other violence that is often exposed in the public sphere. Almost all lines of human life and relationships with others often face and even receive verbal violence. It is no exception for a servant of God (Pastor) who deals with the congregation and church institutions. The treatment received from the congregation served and even from the leadership of church institutions often hurts hearts and feelings. In this situation, a servant of God or pastor must keep in mind his duty and calling which must be ready to accept everything, for the sake of service to God. So, the Servant of God or Pastor who is God's messenger entrusted by God to carry out God's mandate on this earth must remain firm in His calling. The mandate or command is to make disciples of all mankind. There is no reason for a servant of God or a pastor to resign just because of the situation at hand. Because, whether the time is good or not, we must be ready to preach His salvation. In his duties and calling, a servant of God (pastor) is entrusted to serve God's people in His church. As the leader of the people, a servant or pastor must make Jesus Christ as the head. God appoints His servants to guard, guide, and teach the people to live according to God's will. Faithfulness to God is the strength of the servants in carrying out the task of service. Even in the task of service, pastors often face challenges, obstacles, and even great suffering. The power of the world is often an enemy for servants of God. However, in the midst of this struggle, servants of God must be strong and courageous. So faithfulness in serving God's work is the character of the servant required from God from the beginning of serving until reaching the finish line.

Abstrak

Kekerasan verbal merupakan salah satu bentuk kekerasan yang selama ini tidak terlalu populer di ruang publik, namun memiliki dampak yang luar biasa bila dibandingkan dengan dampak dari kekerasan-kekerasan lain yang sering dipaparkan di ruang publik. Hampir di semua lini kehidupan umat manusia dan hubungannya dengan sesama sering menghadapi dan bahkan menerima perlakuan kekerasan secara verbal. Tidak terkecuali bagi seorang hamba Tuhan (Pendeta) yang berhubungan dengan para jemaat dan institusi gereja. Perlakukan yang didapat dari para jemaat yang dilayani dan bahkan dari pimpinan institusi-institusi gereja sering sekali menyakiti hati dan perasaan. Dalam situasi tersebut seorang hamba Tuhan atau pendeta haruslah tetap mengingat tugas dan panggilannya yang harus siap sedia menerima segalanya, demi pelayanan kepada Tuhan. Maka, Hamba Tuhan atau Pendeta yang adalah utusan Allah yang dipercayakan Allah untuk menjalankan mandat Allah di bumi ini harus tetap berpegang teguh dalam panggilanNya. Adapun mandat atau perintah itu adalah untuk menjadikan seluruh umat manusia menjadi muridNya. Tidak ada alasan bagi seorang hamba Tuhan atau seorang pendeta untuk undur diri hanya karena situasi yang dihadapi. Sebab, baik atau tidak waktunya maka kita harus siap sedia untuk memberitakan keselamatanNya. Dalam tugas dan panggilannya seorang pelayan Tuhan (pendeta) dipercayakan untuk melayani umat Tuhan di dalam GerejaNya. Sebagai pemimpin umat maka seorang Pelayan atau Pendeta harus menjadikan Yesus Kristus sebagai kepala. Allah yang mengangkat para hambaNya untuk menjaga, menuntun dan mengajar umat agar tetap hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kesetiaan kepada Tuhan adalah kekuatan para hamba dalam menjalankan tugas pelayanan. Meskipun dalam tugas pelayanan, para pendeta sering menghadapi tantangan, hambatan, bahkan penderitaan yang sangat hebat. Kekuatan dunia sering menjadi musuh bagi hamba Tuhan. Namun di tengah pergumulan itu hamba Tuhan harus kuat dan berani. Sehingga kesetiaan dalam melayani pekerjaan Allah merupakan karakter pelayan yang dituntut dari Allah sejak awal mengabdi hingga mencapai garis finis.

Published

2023-12-01