TRAGEDI DI KIBROT-TAAWA
TAFSIR SOSIO-EKOLOGI TERHADAP TEKS BILANGAN 11:31-35 SEBAGAI KRITIK TERHADAP PERILAKU KONSUMERISME DAN EKSPLOITASI
Keywords:
Bilangan 11:31-35, burung puyuh, sosio-ekologis, Israel, gurunAbstract
Artikel ini menganalisis teks Bilangan 11:31-35 dengan pendekatan tafsir sosio-ekologi untuk mengkritik perilaku konsumerisme dan eksploitasi terhadap sumber daya alam. Dalam teks tersebut, orang Israel yang kelaparan di Padang Gurun menginginkan makanan yang lebih baik, yang kemudian diberikan oleh Tuhan berupa burung puyuh. Namun, keinginan mereka yang tidak terkendali mengarah pada kemarahan Tuhan. Penelitian ini menyoroti dampak dari kecenderungan manusia untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan mengeksploitasi alam tanpa mempertimbangkan keberlanjutannya. Tafsir sosio-ekologis ini menekankan pentingnya kesadaran terhadap keterikatan manusia dengan alam dan hewan, serta perlunya perubahan paradigma untuk mencegah kerusakan lingkungan. Melalui perspektif ini, teks ini mengajukan kritik terhadap pola pikir manusia sebagai penguasa alam dan mendorong perlindungan terhadap hak hidup makhluk lain.
Downloads
Published
Versions
- 2025-03-12 (2)
- 2025-03-12 (1)